~ Ramadhan...
SYETAN KEHIDUPAN YANG TERBELENGGU
Sumber: Yusuf Mansur Network
Di antara keistimewaan bulan Ramadhan ialah peranannya sebagai reminder
(pengingat) akan hadirnya kehidupan akhirat dan alam ghaib. Seorang
muslim yang rajin membaca pesan-pesan Nabi shollallahu ’alaih wa sallam
berkenaan dengan bulan Ramadhan pasti akan menemukan begitu banyak
hadits yang menguatkan hal ini. Diriwayatkan dari Abu Hurairah
radhiyallahu ’anhu katanya: Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam
bersabda: “Apabila tiba bulan Ramadan, pintu-pintu Surga dibuka dan
pintu-pintu Neraka ditutup serta syaitan-syaitan dibelenggu.” (HR
Bukhary-Muslim 606)
Ketika Allah ta’aala menggambarkan karakter
bangsa Rum di dalam surah Ar-Ruum, maka kita temukan salah satunya
ialah sekularistik dan materialistik. Bangsa Rum dewasa ini diwakili
oleh bangsa barat umumnya, Eropa dan Amerika khususnya. Sekular dalam
pengertian menyangka bahwa kehidupan hanyalah di dunia belaka.
Mereka tidak memiliki wawasan ukhrowi sedikitpun. Materialis dalam
pengertian hanya bisa menilai segala sesuatu berdasarkan hal-hal yang
lahiriyah semata. Mereka tidak pernah tahu mengenai hadirnya perkara
ghaib atau tidak tampak.
يَعْلَمُونَ ظَاهِرًا مِنَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ عَنِ الْآَخِرَةِ هُمْ غَافِلُونَ
“Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang
mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai.” (QS Ar-Ruum ayat 7)
Seorang muslim beriman akan adanya kehidupan berikutnya selepas dunia
fana ini. Ia yakin bahwa setelah seorang manusia meninggal dunia bukan
berarti urusannya berakhir. Justeru sebaliknya, kehidupan hakiki dan
abadi baru berawal. Bahkan Al-Qur’an begitu banyak memperingatkan betapa
merugi orang yang menyangka hidup hanya sebatas dunia.
فَذَرْهُمْ يَخُوضُوا وَيَلْعَبُوا حَتَّى يُلَاقُوا يَوْمَهُمُ الَّذِي يُوعَدُونَ
يَوْمَ يَخْرُجُونَ مِنَ الْأَجْدَاثِ سِرَاعًا كَأَنَّهُمْ إِلَى نُصُبٍ يُوفِضُونَ
خَاشِعَةً أَبْصَارُهُمْ تَرْهَقُهُمْ ذِلَّةٌ ذَلِكَ الْيَوْمُ الَّذِي كَانُوا يُوعَدُونَ
“Maka biarkanlah mereka tenggelam (dalam kebatilan) dan bermain-main
sampai mereka menjumpai hari yang diancamkan kepada mereka, (yaitu) pada
hari mereka keluar dari kubur dengan cepat seakan-akan mereka pergi
dengan segera kepada berhala-berhala (sewaktu di dunia), dalam keadaan
mereka menekurkan pandangannya (serta) diliputi kehinaan. Itulah hari
yang dahulunya diancamkan kepada mereka.” (QS Al-Ma’arij ayat 42-44)
Demikian pula dengan alam ghaib. Melalui Ramadhan, kita diajak untuk
keluar dari sekadar urusan yang zahir atau material. Sebab tanpa iman
akan perkara ghaib mustahil seseorang bisa menerima ungkapan ”… serta
syaitan-syaitan dibelenggu.” Apalagi kalau kita kaitkan dengan hadits
yang berbunyi sebagai berikut:
وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ
“Demi Allah yang jiwa Muhammad dalam genggaman-Nya, sungguh bau mulut
orang yang berpuasa di sisi Allah lebih wangi daripada aroma misk.” (HR
Bukhary 1771)
Sumber: Yusuf Mansur Network
Semua tahu bahwa di siang hari ketika seseorang sedang berpuasa niscaya
aroma mulutnya menjadi tidak sedap. Hanya dengan keimanan akan adanya
perkara ghaib seseorang akan menerima hadits di atas dengan kemantapan
hati.
Maka, kita sayangkan masih banyaknya pimpinan muslim di
berbagai kantor yang menuntut karyawannya agar tetap berprestasi dan
berproduktivitas (secara duniawi) di bulan Ramadhan sama dengan prestasi
dan produktivitas mereka di bulan-bulan lainnya. Bahkan kadang
diharapkan lebih daripada bulan lainnya.
Ramadhan adalah bulan
Pusdiklat (pusat pendidikan dan latihan) program buatan Allah ta’aala
untuk meluluskan para muttaqin (orang-orang bertaqwa). Sedangkan program
pusdiklat bikinan manusia saja seorang pimpinan kantorbisamemaklumi
kalau para karyawannya tidak mungkin tetap berprestasi dan
berproduktivitas di kantor seperti biasanya sambil mengikuti pusdiklat
tersebut. Bahkan hadir di kantorpun tidak.
Terkadang godaannya muncul dari orang-orang kafir yang berkata: ”Lihat
itu ummat Islam, asal sudah bulan Ramadhan, pasti prestasi mereka
menurun..” Apakah kita perlu menanggapinya? TIDAK…! SEBAB KITA BUKAN
MEREKA DAN MEREKA BUKAN KITA..!
Kita sangat faham dan yakin
adanya kehidupan lain selain dunia, kita sangat faham dan yakin adanya
alam ghaib selain yang nyata dan material. Sedangkan mereka hanya
mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang
(kehidupan) akhirat adalah lalai…!
Saudarakau, selamat
menikmati bulan agung lagi penuh berkah, bulan Ramadhan. Selamat
memanfaatkan berbagai sarana amal sholeh dan amal ibadah selama Ramadhan
untuk membentuk diri menjadi muttaqin. Selamat mengokohkan dalam diri
keyakinan bahwa akhirat lebih utama daripada dunia.
Selamat
berlomba dengan muslim lainnya merebut kapling tertinggi surga di
akhirat. Selamat menyadari bahwa hidup bukanlah interaksi dengan hal-hal
material-zahir belaka, melainkan meliputi urusan dengan perkara
ghaib-batin pula.
Tolok ukur orang bertaqwa bukan semata untung-rugi duniawi,
melaikan meliputi berkah ilahi ukhrowi.
Sumber: Yusuf Mansur Network
Tidak ada komentar:
Posting Komentar